selamat malam

Jumat, 08 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



SEKOLAH :  SMA 1 Atari Indah
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS : X
SEMESTER : 1

A. STANDAR KOMPETENSI :

Berbicara :

 2.Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.

B. KOMPETENSI DASAR :

2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forum resmi dengan intonasi yang tepat.

C. MATERI PEMBELAJARAN :

       Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
penggunaan sapaan
penggunaan diksi
penggunaan struktur kalimat

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

NoIndikator pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan Karakter BangsaKewirausahaan / ekonomi Kreatif
1Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton Persahabatan / komunikatif Tanggung jawabKepemimpinan
2Menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat

3Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman

4Memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai

E. TUJUAN PEMBELAJARAN* :
 
Siswa dapat:
Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat dan sesuai dengan kondisi.
Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman 
Memerbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai

F. METODE PEMBELAJARAN :

  •  Penugasan
  • Diskusi
  • Tanya Jawab
  •  Unjuk kerja
  • Ceramah 
  •  Demonstrasi 
G. STRATEGI PEMBELAJARAN :

Tatap MukaTerstrukturMandiri
• Mengucapkan kalimat perkenalan dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi• Siswa dapat Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forum resmi dengan intonasi yang tepat.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :


NoKegiatan BelajarNilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1
Kegiatan Awal :
 - Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.
Bersahabat/ komunikatif
2Kegiatan Inti :
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi :
  • Mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas) 
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi,
  • Berperan sebagai moderator atau pembawa acara untuk memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi. 
  • Menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh teman.
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
  • Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 
  • Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Tanggung jawab
3
Kegiatan Akhir :
  - Refleksi 
 - Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 - Penugasan
Bersahabat/ komunikatif

I. ALOKASI WAKTU : 
        4 x 40 menit
J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :

Buku teks yang terkait
Buku pendamping : (1) LKS : Tim. Bahasa Indonesia SMA X. Sukoharjo: Pustaka Firdaus.
Buku pendamping: (2) Syamsuddin A.R. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia Kelas X. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2006.
Media cetak/ elektronik/CD
Tuturan langsung
K. PENILAIAN : 

Jenis TagihanBentuk Instrumen
  •  Tugas individu 
  •  Ulangan
  • Uraian bebas 
  •  Pilihan ganda
  •  Jawaban singkat

Mengetahui, 2011


 
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


NIP.   NIP.

Kamis, 07 Juni 2012

. KASUS PELANGGARAN HAM YANG TERJADI DI MALUKU


     Konflik dan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku sekarang telah berusia 2 tahun 5 bulan; untuk Maluku Utara 80% relatif aman, Maluku Tenggara 100% aman dan relatif stabil, sementara di kawasan Maluku Tengah (Pulau Ambon, Saparua, Haruku, Seram dan Buru) sampai saat ini masih belum aman dan khusus untuk Kota Ambon sangat sulit diprediksikan, beberapa waktu yang lalu sempat tenang tetapi sekitar 1 bulan yang lalu sampai sekarang telah terjadi aksi kekerasan lagi dengan modus yang baru ala ninja/penyusup yang melakukan operasinya di daerah – daerah perbatasan kawasan Islam dan Kristen (ada indikasi tentara dan masyarakat biasa).

    Penyusup masuk ke wilayah perbatasan dan melakukan pembunuhan serta pembakaran rumah. Saat ini masyarakat telah membuat sistem pengamanan swadaya untuk wilayah pemukimannya dengan membuat barikade-barikade dan membuat aturan orang dapat masuk/keluar dibatasi sampai jam 20.00, suasana kota sampai saat ini masih tegang, juga masih terdengar suara tembakan atau bom di sekitar kota.

   Akibat konflik/kekerasan ini tercatat 8000 orang tewas, sekitar 4000 orang luka – luka, ribuan rumah, perkantoran dan pasar dibakar, ratusan sekolah hancur serta terdapat 692.000 jiwa sebagai korban konflik yang sekarang telah menjadi pengungsi di dalam/luar Maluku.

   Masyarakat kini semakin tidak percaya dengan dengan upaya – upaya penyelesaian konflik yang dilakukan karena ketidak-seriusan dan tidak konsistennya pemerintah dalam upaya penyelesaian konflik, ada ketakutan di masyarakat akan diberlakukannya Daerah Operasi Militer di Ambon dan juga ada pemahaman bahwa umat Islam dan Kristen akan saling menyerang bila Darurat Sipil dicabut.

   Banyak orang sudah putus asa, bingung dan trauma terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di Ambon ditambah dengan ketidak-jelasan proses penyelesaian konflik serta ketegangan yang terjadi saat ini.

   Komunikasi sosial masyarakat tidak jalan dengan baik, sehingga perasaan saling curiga antar kawasan terus ada dan selalu bisa dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang menginginkan konmflik jalan terus. Perkembangan situasi dan kondisis yang terakhir tidak ada pihak yang menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi sehingga masyrakat mencari jawaban sendiri dan membuat antisipasi sendiri.

   Wilayah pemukiman di Kota Ambon sudah terbagi 2 (Islam dan Kristen), masyarakat dalam melakukan aktifitasnya selalu dilakukan dilakukan dalam kawasannya hal ini terlihat pada aktifitas ekonomi seperti pasar sekarang dikenal dengan sebutan pasar kaget yaitu pasar yang muncul mendadak di suatu daerah yang dulunya bukan pasar hal ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan riil masyarakat; transportasi menggunakan jalur laut tetapi sekarang sering terjadi penembakan yang mengakibatkan korban luka dan tewas; serta jalur – jalur distribusi barang ini biasa dilakukan diperbatasan antara supir Islam dan Kristen tetapi sejak 1 bulan lalu sekarang tidak lagi juga sekarang sudah ada penguasa – penguasa ekonomi baru pasca konflik.

  Pendidikan sangat sulit didapat oleh anak – anak korban langsung/tidak langsung dari konflik karena banyak diantara mereka sudah sulit untuk mengakses sekolah, masih dalam keadaan trauma, program Pendidikan Alternatif Maluku sangat tidak membantu proses perbaikan mental anak malah menimbulkan masalah baru di tingkat anak (beban belajar bertambah) selain itu masyarakat membuat penilaian negatif terhadap aktifitas NGO (PAM dilakukan oleh NGO).

   Masyarakat Maluku sangat sulit mengakses pelayanan kesehatan, dokter dan obat – obatan tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dan harus diperoleh dengan harga yang mahal; puskesmas yang ada banyak yang tidak berfungsi.

   Belum ada media informasi yang dianggap independent oleh kedua pihak, yang diberitakan oleh media cetak masih dominan berita untuk kepentingan kawasannya (sesuai lokasi media), ada media yang selama ini melakukan banyak provokasi tidak pernah ditindak oleh Penguasa Darurat Sipil Daerah (radio yang selama ini digunakan oleh Laskar Jihad (radio SPMM/Suara Pembaruan Muslim Maluku).

PENGERTIAN WACANA


       Wacana diartikan secara sederhana oleh poewadarminta sebagai “ Ucapan, percakapan, dan kuliah”. Di dalam kamus lain seperti webster wacana atau diskourse diartikan dengan “ connected speech or writing consisting of more than one sentence” Menurut pengertian ini wacana itu dapat berupa ucapan lisan dan dapat juga berupa tulisan, tetapi persyaratannya harus dalam satu rangkaian (connected) dan dibentuk oleh lebih dari sebuah kalimat. Di pihak lain dikatakan bahwa wacana adalah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi.
      Harimurti Kridalaksana mengemukakan dalam kamus lingustik, bahwa “ wacana adalah satuan bahasa terlengkap : dalam hierarki gramatikal merupakan satuan grametikal tertinggi atau terbesar . Wacana ini direalisasikan dalan bentuk karangan yang utuh seperti novel, baku, seni ensiklopedia dan sebagainya, paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang lengkap” (Kridalaksana,1983).
      Tarigan mengungkapkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar diatas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan,yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan atau tertulis (Tarigan, 1987: 27). Pemahaman ini memacu kita pada wacana yang kohesif dan koheren. Kohesi merupakan keserasian hubungan unsur-unsur dalam wacana, sedangkan koheren merupakan kepaduan wacana sehingga komunikatif dan mengandungsatu ide.
      Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dirangkaikan pengertian wacana itu sebagai rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang menukapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur,sistematis dalam satu kesatuan yang koheren dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsekmental bahasa.

CERITA RAKYAT SANGKURIANG


           Pada zaman dahulu diceritakan bahwa Raja sungging Perbangkara pergi berburu.Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun carring (keladi hutan).Seekor babi hutan betina bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi.Wayungyang hamil dan melahirkan  seorang bayi cantik. Bayi cantik itu di bawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati.Banyak para raja yang meminangnya ,tetapi seorang pun tak ada yang diterima. Akhirnya para raja saling berperang diantara sesamanya.Atas permintaanya sendiri Dayang Sumbi  mengasingkan diri disebuah bukit dan ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang.Ketika sedang asik bertenun teropong(torak) yang tengah digunakan bertenun, kain jatuh ke bawah.Dayang Sumbi karena merasa malas ,terlontar ucapan tanpa dipikir dulu,dai berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki- laki,akan dijadikan suaminya.Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan pada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya melahirkan  bayi laki-laki di beri nama sangkuriang.
Ketika Sangkuriang berburu didalam hutan disuruhnya Si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang.Karena Si Tumang tidak menurut,lalu dibunuhnya.Hati Si Tumanh oleh sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi,lalu dimasak dan dimakannya.Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakanya adalah hati Si Tumang, kemarahanya pun memuncak serta merta KEPALA sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka.
Sangkuriang pegi mengembara menelilingi dunia.setelah sekian lama berjalan ke arah TIMUR akhirnya sampailah di arah BARAT lgi dan tanpa sadar telah tiba kembali da tempat Dayang Sumbi,tampat ibunya berada.Sangkuriang tidak menenal bahwa putri cantik yang di temuinya adalah Dayang Sumbi¬- ibunya.Terjalinlah kisah kasih di antara kedua insan itu.Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa sangkuriang adalah puteranya, dengan tanda luka di kepalanya.Walaupun demikian sangkuriang tatap memaksa untuk menikahinya .Dayang Sumbi meminta agar sangkuriang membuatkan perhu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai citarum.Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur,tunggul/ pokok pohon itu menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi gunung Burangrang.Dengan bantuan pada guriang, bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetepi Dayang Sumbi bermohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunangnya), Ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur. Sangkuriang menjadi gusar, dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sang hyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air telaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah menjadi Gunung Tangkuban perahu.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri dan berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang kealam gaib(ngahiyang).     




Naskah Drama
Sangkuriang (Asal mula Gunung Tangkuban Perahu)
Tema dalam naska drama ini adalah Asal mula gunung Tangkuban perahu.
Tokoh yang terlibat adalah prabu,istri,Dayang,prajurit, Dayang Sumbi,Si  Tumang,Sangkuriang (jaka),Ki Ageng, dan Jin.
Dayang sumbi bertemu sama pangeran yang bernama Si Tumang. Setelah itu dayang sumbi mempunyai anak laki-laki yang bernama sangkuriang.setelah sangkuriamg membunuh ayahnya sendiri dia di marahi sama ibunya lalu sangkuriang meninggalkan rumah. 

Alkisah, suatu daerah di jawa Barat ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seoran raja yang bernama Prabu sungging perbangkara Beliua sangat gemar berburu binatang dihutan. Pada suatu hari iya ingin berburu di hutan berikut adalah kisahnya.
Prabu     : (Sambil melihat pemandangan di hutan arah selatan istana) “ sudah lama aku tidak pergi    berburu,rasanya hari ini aku ingin pergi berburu. Bagaimana menurut adinda....??” (sambil berbalik ke arah istrinya)
Istri         : (tersentak dari lamunanya)”ahh,??apakah kakanda katakan barusan,,,?”
Prabu     : “apakah adinda tidak mendengar apa yang kakanda katakan...?”
Istri                         :” maafkan adinda,kakanda...adinda tidak terlalu  memperhatikan perkataan  kakanda barusan.
Prabu                     :” Aku ingin pergi berburu hari ini,apakah adinda mengizinkan?”
Istri          : “tentu saja adinda izinkan,asalkan kakanda behati –hati saat berburu di hutan...”
Prabu    : “Baiklah kalau begitu...Dayang –dayang kemarilah...!!!”(sambil berbalik dan memanggil dayang istana)
Dayang 1&2    : “Ya Tuanku Raja...!”(berhenti mengipas ratu,dan bergegasan menuju raja)
Prabu    : “Aku akan pegi berburu hari ini,tolong kamu beritahu kepada para prajuritku untuk bergegas bersiap dan menyediakan semua peralatan berburu...paham??”
Dayang 1    : “paham tuan, apakah ada lagi tuan??”
Prabu    : “ Tidak ada, segeralah pergi sampaikan titahku kepada mereka...”
Dayang 1     : “ baiklah, hamba permisi pamit tuan...”
Prabu    : “Dan kau segera siapkan perbekalan yang akan kami bawah nanti!!”
Dayang 2    : “Baik tuan...segera hamba laksanakan...!!!”
Kemudian dayang istana pun  pergi menemui para prajurit yamg sedang berkumpul di suatu ruang untuk menyampaikan titah raja.
Dayang 1    : “prajurit...!!!”(pergi menghampiri para prajurit)
Prajurit 1    :”ada apa dayang putri?”
Dayang 1    : aku datang kesini untuk menyampaikan perintah dari baginda raja...”
Prajurit 2               : “apa itu?”
   Dayang 1               : raja menyuruh kalian bersiap –siap untuk pergi menemaninya berburu di                      hutan”
Prajurit 2    :” sekarang juga ?”
Dayang 1    : “Ya , sekarang.”
Prajurit 2    : “ baiklah kalau begitu, kami akan bersiap –siap dahulu”
Dayang    :  “kalau kalian sudah bersiap pergilah menghadap raja”
Prajurit         : “baiklah dayang  putri”
 Dayang    : “kalau begitu saya permisi dulu”
Dayang  putri pun kembali menghadap pada baginda raja yang tengah bersiap – siap untuk pergi berburu.
Dayang 1    (membungkuk )” Baginda hamba sudah menyampaikan perintah  baginda pada para prajurit”
Prabu    : di mana meraka sekarang??
Dayang 1    : sekarang mereka sedang bersiap –siap, dan akan menghadap sebentar lagi  tuan.
Prabu    : Baiklah kalau begitu, kembalilah laksanakan tugas mu.
Bibi    :  “baik tuanku” .(berjalan mundur kemudian keluar)
Selang beberapa saat  kemudian para prajurit pun datang menghadap sang raja
Prajurit 1    : “Yang mulia kami sudah siap untuk menemani tuanku pergi berburu”
Prabu    :”Apakah kalian sudah menyiapkan semua perlengkapan yang kita butuhkan saat berburu?”
Prajurit 2    : “sudah baginda”
Dayang 2    : (berjalan memasuki panggung) ” baginda , bekal yang hendak tuan bawa saat berburu??”
Prabu    :” Baiklah kalaun begitu, mari segera kita berangkat!!”
Maka  berngkatlah mereka menuju hutan untuk mencari hewan buruan yang mereka harapkan  .Dengan penuh kecermatan dan ketelitian  mereka mulai menyusuri hutan dengan perlahan.
Prajurit 2    : “Raja, di sana Nampak seekor rusa yang lumayan besar”   (memberitahukan  kepada raja dengan suara perlahan)
Prabu    : “ mana panah ku?” ( meminta panah kepada prajurit kemudian mulai membidikan anak panahnya ke seekor rusa)” wan... rusanya lari kesemak –semak itu, coba kamu lihat kesana,,,”
Prajurit 1    : “ baik yang mulia ”( bergegas memeriksa dan kembali menghadap raja)” maafkan hamba yang mulia , tembakan yang mulia tadi tidak tepat mengenai sasaran”.
Prabu    : “oh ya....??” tidak mengapa, ayo kita cari hewan buruan lain.”
Prajurit 1    : “baik yang mulia ”(setelah lama berburu, akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat sejenak).

Prabu    : “Tunggu dulu prajurit ku... aku lelah ,,, mari  kita beristirahat sejenak dan sepertinya aku hendak buang air kecil...”
Prajurtit 2    : “ baiklah yang mulia kami akan berjaga di sini .”
Prabu    (kembali)” sepertinya hari sudah mulai senja, bsok saja kita kembali lagi ke sini untuk berburu.......”
Prajurit     : (serentak) “baik yang mulia!!”
Kemudian pulanglah sang raja beserta para prajuritnya. Tanpa bersadarinya, air seni sang prabu tadi tergenang di sebuah danau keladi.Air seni tersebut mengandung spema dan kemudiandatanglah seekor babi siluman yang bernama Wayungyang hendak meminumnya Babi tersebut pun hamil.Selang beberapa bulan kemudian babi tersebut melahirkan seorang bayi manusia yang sangat rupawan.setelah itu ia membersihkan bayi tersebut dan meletakkannya di atas sebuah batu besar dekat istana,berharap sang prabu akan menemukan dan mau merawatnya.Harapan sang babi tersebut tercapai, di suatu hari yang cera raja dan sang istri sedang berjalan dan di temani dua orang dayang setianya.
Prabu     : “Bagaimana adinda, pemandangan di sini sangat indah bukan??”
Istri     : “ Ya kakanda,pemandangan di sini sangat indah dan nyaman.”
Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi
Istri     : “ Apakah kakanda mendengar sesuatu??, seperti suara tangisan bayi.”
Prabu     : “ Ya istriku,!! Dayang-dayang, coba kalian periksa dari mana suara itu berasal.”
Dayang 2    : (segera pergi dan kemudian kembali lagi sambil membawa seorang bayi)” yang mulia,kami menemukan bayi ini tergeletak di atas batu besar.”
Dayang 1     : “ betul yang mulia, dan sepertinya bayi mungil ini sengaja di letakkan di sini oleh orang tuanya.”
Prabu     : “ siapakah gerangan yang tega mentelantarkan bayi ini..sungguh tindakan yang tidak manusuawi.”
Istri      :” (mengambil bayi)” bayi ini sangat cantik...sepertinya Tuhan mengirimkan anak ini untuk kita,aku ingin menjadikannya anak, apkah engkau setuju dengan usulku ini kakanda?
Prabu     : “ Ya, baiklah adinda, jika itu menbuatmu bahagia....”
Istri     : “ terimakasih kakanda, kalau begitu marilah kita membawanya ke istana
Mereka pun membawa bayi tersebut.mereka mengakatnya menjadi anak dan dinamakan Dayang Sumbi. Sang prabu dan istrinya membesarkan Dayang Sumbi dengan penuh kasih sayang,merawat dan menjaganya seperti anak kandung mereka sendiri. Dayang Sumbi pun tumbuh besar menjadi seorang wanita yang sangat cantik jelita dan berbudi luhur.
Ia juga sangat terampil menenun,maka tak heran jika banyak pangeran dan raja-raja yang datang untuk memperistri Dayang Sumbi. Namun, tak satu pun yang ia terima, dengan alasan ia tak mau melihat pertupahan darah para raja-raja dan pangeran saat ia menerima salah satu dari mereka.Akhirnya, dengan meminta restu sang prabu ia ingin mengasingkan diri ke sebuah hutan lebat dan jauh dari istana.
Dayang sumbi     : (membungkuk menghadap raja)” ayahanda dan ibunda, ada yang hendak hamba bicarakan..” 
Prabu     : “ katakanlah anakku!”
Dayang sumbi     : “ Beberapa tahun terakhir ini, banyak raja-raja dan pangeran dari kerajaan lain yang datang melamarku, bahkan sekarang suda terjadi perselisihan antara mereka . Hamba takut hal tersebut akan menyebabkan peperangan ayahanda...”
Prabu     :” lalu ap yang hendak engkau lakukan?”
Dayang sumbi     :” Hamba ingin pergi mengasingkan diri ayah, hamba ingin mencari pria yang hamba cintai.”
Istri     : (menatap dayang sumbi dengan sedih )” mengapa engkau harus pergi nak,siapa yang akan menjaga mu nanti di sana?”
Dayang Sumbi     :” Tenanglah ibunda,hamba akan menjaga diri dengan sebaik mungkin.”
Prabu     :” jika itulah yang menjadi kehendak hatimu, baiklah...pergilah nak jaga diri mu baik-baik.”
Dayang Sumbi    :” Terimakasih ayahanda.”
Istri     : (MENANGIS SAMBIL MEMELUK DAYANG SUMBI)” jaga dirimu baik-baik nak,aku akan sangat merindukan diri mu.”
Maka pergilah Dayang Sumbi mengasingkan diri kesebuah hutan lebat yang letaknya jauh dari istana.sang prabu sengaja membuatkan yang sebuah pondok di pinggir hutan dan menyiapkan segala macam keperluan Dayang Sumbi, ia juga tidak lupa menyiapkan alat-alat tenun kesukaan Dayang Sumbi. Di pondok itulah, Dayang Sumbi menghabiskan waktunya hari demi hari dengan menenun kain.Pada suatu malam, ketika Dayang Sumbi sedang menenun kain, tiba-tiba segulungan benangnya terjatuh dan bergulung ke luar pondoknya. Karena malam sudah larut, ia merasa takut untuk mengambil gulungan benang itu.Hingga tampa berpikir jernih, ia pun mengucapkan janji.
Dayang Sumbi     : “siapa pun yang mengambilkan benang itu untuku, jika dia perempuan akan ku jadikan saudara, dan jika dia laki-laki akan ku jadikan suamiku,” ucapnya.  
Tampa di duga sebelumnya, tiba-tiba seekor anjing jantan berbulu hitam datang menghampirinya sambil membawa gulungan benang miliknya. Namun, apa hendak di kata, ia sudah terlanjur berucap . Ia harus menempati janjinya.
Dayang Sumbi     : (merasa menyesal atas ucapannya namun tetap menepati janjinya)” Baiklah, Anjing.Aku akan mempertanggung jawabkan ucapanku. Meskipun kamu seekor ajing, aku tetap bersedia menjadi istrimu.”
Mendengar perkataan DayangSumbu itu, ajing hitam itu taba-tiba menjelma menjadi seorang pemuda yang sangat tampan.Dayang Sumbi sangat terkejut dan heran menyaksikan ke jadian itu.

Dayang Sumbi     : (terkejut)” Hei, siapa kamu??, lalu kemana anjing tadi???”
Si tumang     : “ maaf, telah mengagetkan adinda.....saya adalah tumang, sosok anjing yang tuan putri lihat tad.”
Dayang Sumbi     : “ Lalu mengapa engkau menjelma menjadi seekor anjing?”
Si tumang     : “ Aku di kutuk oleh para dewa, dan akan berubah kembali menjadi manusia apa bila ada yang mau menikah dengan ku. Apakah perkataanmu tadi adalah benar??.”
Dayang Sumbi     : (Malu) “ ya, aku bersungguh-sungguh dengan perkatanku dan akan menepati janji yang telah aku ucapkan tadi.”
Akhirnya, Dayang Sumbi dan pemuda tampan itupun saling jatuh cinta dan menikah. Keduanya bersepakat untuk mengrahasiakan hubungan mereka kepada siapa pun, termasuk kepada prabu Sungging perbangkara. Sejak saat itu, ke mana Dayang Sumbipergi, ia selalu di temani oleh suaminya. Dayang Sumbi memanggilnya dengan nama si tumang. 
Setelah satu tahun mereka menikah, mereka pun dikaruniai seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Mereka memberinya nama Sangkuriang. Hari lepas hari, tahun lepas tahun, tanpa terasa sangkuriang tumbuh besar menjadi anak yang rajin dan pandai. Setiap hari, ia di temani si tumang pergi ke hutan untuk berburu rusan dan mencari ikan di sungai. Namun, ia tidak mengetahui sama sekali bahwa anjing yang selalu setia menemaninya itu adalah ayah kandungnya. Pada suatu hari, sangkuriang pergi berburu rusa ketengah hutan. Hari itu, ia sangat berharap bisa mendapatkan hati seekor rusa untuk di persembahkan kepda ibunya. Sudah hampir seharian ia berburu, namun tak seekor binatang buruan pun yang menapakkan diri. Sangkuriang pu mulai kesal dan memutuskan untuk berhenti berburu. Ketika akan pulang ke pondoknya, tiba-tiba seekor rusa berlari melintas di depannya. Ia pun segera memerintahkan si tumang untuk mengejarnya.
Sangkuriang    : “ Hah, bagaimana ini tumang, hari telah beranjak sore namun tak ada satu pun rusa yang nampak
(tiba-tiba)
Sangkuriang    : “ akhirnya punjuk di cinta ulampun tiba, aku akan menbidiknya ,,!!
            Wah meleset...” “Tumang kerjar rusa itu, cepat..!!!!”
Si Tumang    : (tetep diam)
Sangkuriang    : (teriak) “ hei Tumang ayo kerja rusa itu” (sambil menggertak Si Tumang dengan mengarahkan anak panahnya ke arah Si Tumang)
Si Tumang    : (tetam diam)
Sangkuriang    : (Marah besar) “ dasar binatabf bodoh..!!!” (tidak sengaja melepas anak panahnya)
Si Tumang     : (tergeletak sekarat)
Sangkuriang     : (ketakutan) “ aduh, bagaimana ini, aku tak segaja membunuhnya bagaimana kau aku ambil saja hatinya untuk ibu. Ibi takkan tahu kau ini hati Si Tumang.”
Kemudian pulang lah sangkuriang dengan membawah hati Si Tumang. Ia tak menyadari bahwa ia telah membunu ayahnya sediri. Kemudian hati itu ia persenbahkannya kepada ibunya.
Sangkuriang    : “ aku pulang,,,,ibu, lihat aku membawahkan mu hati ini. “
Dayang Sumbi     : “ Wah...kelihatannya segar, baiklah Ibu akan memasaknya sebagai lauk makan siang kita.
Dayang Sumbi kemudian memasak hati tersebut untuk di makan bersama anaknya, ia mengira bahwa hati tersebut adalah hati rusa yang di dapat sangkuriang saat berburu.
Dayang Sumbi     : (meletakkan piring) ini nak, ayo makan.
Sangkuriang     : “ baik ibu.”
Dayang Sumbi     : (sambil makan) “ oh ya....mana Si Tumang, tadi dia pergi bersamamu  kan nak.
Sangkuriang     : “ ia dia budah mati ibu, dan hati yang sedang ibu makan itu adalah hati Si Tumang.”
Dayang Sumbi     : (menjadi murka)” Apakah katamu? Kamu telah membunuhnya? Dasar anak tidak tau diri!” (memukul kepala sangkuriang dengan sedok nasi hingga berdarah).
Sangkuriang     : “ saya gak salah bu, Si Tumang itu tidak mau mendengar perintahku ,,
Ibu     : tapi kenapa kamu memanahnya nak...kenapa??? Dasar anak tidak tau diri”
Sangkuriang     : “ aku tidak sengaja bu,,ibu kejam,ibi tidak sayang lagi padaku,,ibu lebih memilih anjing dari pada anak sendiri” (menanggis karena merasa tidak di sayang)
Sangkuriang     : ( menangis lalu meninggalkan rumah)
Sambil menangis terseduh-seduk, sangkuriang berusaha untuk membela diri. Ia merasa bahwa dirinya tidak bersalah. Ia melakukan semua itu tidak lain hanya untuk menyenangkan hati ibinya, akan tetapi, Dayang Sumbi mengagap dia telah melakukan kesalahan besar karena membunuh ayah kandungnya sendiri. Namun, Dayang Sumbi tidak mau menceritakan hal itu kepada sangkuriang, kerena takut rahasianya terbongkat. Merasa ibinya tidak lagi sayang kepadanya, sangkuriang pun pergi mengembara dengan menyusuri hutan belantara. Sejak itu, Dayang Sumbi selalu duduk termenung. Ia merasa sangat menyesal telah memukul dan membiarkan putranya pergi meninggalkannya. Setiap malam ia berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar ia dapat bertemu kembali dengan putranya. Berkat ketekunanya, Tuhan pun mengabukkan doanya.Tuhan memberinya kecantikan yang abadi agar wajahnya tidak berubah termakan oleh usia, sehingga putranya masi dapat mengenalinya.
Dayang Sumbi     : (berdoa) “ ya Tuhan maafkan lah hamba telah mengusir anak hamba, hamba mohon pertemukanlah kami kembali dan jangan lah kau jadikan mukaku tua agar ia masih mengenaliku.”
Sementara itu di tengah hutan belantara, sangkuriang berjalan sepoyongan sambil memegang kepalanya yang terluka. Karena tidak kuat lagi menahan rasa sakit, akhirnya ia jatuh pisang. Cukp lama ia tidak sadarkan diri. Betapa terkejutnya ketika ia tersadar. Ia melihat seorang  laki-lak tua yang tidak pernah ia lihat sebelumnya sedang duduk di sampingnya
Ki Ageng     : (manepuk-nepuk tubuh sangkuriang)” bangun nak. “
Sangkuriang     : (bangun dari tidur dan terkejut) “ kekek siapa??”
Ki Ageng     : “ saya Ki Ageng saya membawa mu ke sini karena saya menemukan mu tidak dasarkan diri di hutan, siapa nama kamu nak??”
Sangkuriang     : (binggung)” saya tidak tau kek...”
Ki Ageng     : “ kau begitu di mana rumah mu??”
Sangkuriang     : (menggelengkan kepala)” saya juga tidak tahu, saya tidak ingat apa-apa kek...”
Ki Ageng     : “ apakah tidak ada yang kamu ingat biar sedikit??”
Sangkuriang     : (mengelengkan kepala)” tidak sama sekali. “
Ki Ageng     : “ baiklah kau begitu saya akan memanggilmu jaka dan kau boleh tinggal di sini
Sangkuriang     : “ terima kasih kek..!!!.
Ki Ageng kemudian merawat jaka sampai lukanya sembuh dan mengajarinya ilmu bela diri dan kesaktian. Setelah beberapa tahun berguru kepada Ki Ageng. Sangkuriang pun tumbu menjadi pemuda yang tampan dan sakti mandraguna. Dengan kesaktiannya, ia dapat memanggil serta memerintahkan mahluk-mahluk halus. Pada suatu hari, jaka meminta izin kepada gurunya untuk pergi mencari tahu masa lalunya.
Jaka     : (bersimpuh)” guru saya ingin menyampaikan permintaan saya kepada guru..”
Ki Ageng     : apakah itu??”
Jaka     : “Telah lama guru merawat saya seperti anak guru sendiri tampa mengetahui bagaimana asal usul saya, karena itu saya ingin pergi mencari tahu asal usul saya guru..”
Ki Ageng     : “ ya baiklah kalu itu memeng kemauanmu, ilmu yang ku beri kan padamu juga sudah cukup, pergi lah nak, gunakan ilmu sebaik mungkin.”
Jaka     : “ baik guru, sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih, saya berutang budi kepada guru,,kalau saya teleh menemukan siapa diri saya, saya janji akan menemui guru kembali.”
Ki Ageng     : “ sama-sama jaka, kamu anak baik, allah akan memberimu petunjuk. Jagalah dirimu baik-baik.”
Setelah mendapat restu dari Ki Ageng, berangkatlah ia menyusuri hutan.ia berjalan mengikuti kemana pun kakinya melangkah hingga akhirnya menemukan sebuah gubuk di tepi hutan. Karena merasa sangat haus, ia pun mampir di pondok itu untuk meminta air minum. Rupanya, penghuni pondok itu adalah seorang wanita cantik jelita yang tidak lain adalah Dayang Sumbi.  
Jaka     : (mengetok pintu)
Dayang Sumbi     : (keluar ruamah)” yaa, tunggu sebantar..”
Jaka     : (terkejut)
Dayang Sumbi     :” Maaf, ada masuk apa anda datng kemari??”
Jaka     : “ oh,,maaf saya adalah seorang pengembara dan saya merasa haus, boleh kah saya minta minum?”
Dayang Sumbi     : “ ohh,,ya tentu....tunggu sebentar” (masuk dalam rumah)
Jaka     :” wajahnya seperti ibiku, tapi ia tidak mungkin ibuku, aku berpisah dengannya sejak 20 tahun yang lalu.
Dayang Sumbi     : “ ini airnya, silahkan tuan (memberi segelas air pada jaka)
Jaka     :” terima kasih.” (meminum air setelah itu meletakkan gelas)” kalau boleh tau siapa nama adinda yang baik hati ini??”
Dayang Sumbi     : “ Nama saya Dayang Sumbi, kalau nama tuan....???? dan kenapa tuan mengembara..???”
Jaka     : “ saya jaka, saya mengembara untuk mengetahui asal usul saya. Dahulu waktu kecil saya di asuh oleh seorang petapa yang bernama Ki Ageng (sambil menerawang sejenak). Ahh, hari sudah malam kalau begitu saya akan kembali melanjutkan perjalanan.”
Dayang Sumbi     : “ menginaplah di sini malam ini...!!!!”
Jaka     : “ apakah adik tidak keberatan.... ???”
Dayang Sumbi     : “ tidak tuan...saya sangat tidak keberatan...”
Jaka     : “ baiklah kalau begitu,,terima kasih sebelumnya..kebetulan aku tidak punya tempat tinggal “
Dayamg Sumbi     : “ ia gak apa-apa, saya juga senang kalau ada yang menemaniku.”
Maka menginaplah jaka di rumah Dayang Sumbi selama beberapa hari. Setelah beberapa hari itu, kemudian Dayang Sumbi dan Jaka saling jatuh cinta dan terus bersama-sama. Suatu ketika,saat akan berangkat berburu ke hutan, jaka meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kepalanya. Betapa terkejutnya Dayang Sumbi ketika sedang merapikan ikat kepala jaka.ia melihat ada bekas luka di kepala jaka. Bekas luka itu mirip dengan bekas luka yang ada di kepala putranya yang terkena pukulannya dua puluh tahun yang lalu. Dayang Sumbi pun menanyakan tentang penyebab bekas luka itu kepada jaka. 
Jaka     : “ Adinda....bisa kah kamu merapikan ikat kepala ku..? aku hendak pergi berburu hari ini..”
Dayang Sumbi     :” (merapikan ikat kepala jaka kemudian terkejut) kenapa ada luka di kepalamu jaka?”
Jaka     : “ aku juga tidak mengetahuinya, sejak aku ditemukan oleh Ki ageng luka itu sudah ada..”
Dayang Sumbi     : (terdiam)
Jaka     : ” Dayang Sumbi, ada yang ingin ku katakan padamu...”
Dayang Sumbi    : “ apakah itu jaka? “
Jaka     : “ sudah lama kita menjalin cinta, aku ingin kita segera menikah. “
Dayang Sumbi     : “ Apakah itu tidak terlalu cepat!! Baru beberap hari kita kenalan.”
Jaka     : “Memeng baru beberapa hari,,namun aku merasa megenalmu telah lama..”
Dayang Sumbi     : “ apakah kau tak mengenaliku..?? Aku ibumu sangkuriang.....”
Jaka     : “ ibuku,,,,?? Tidak mungkin kau ibuku, pasti kau berbohong, kau hanya tak ingin menikah denganku hingga kau mencari –cari  alasan.jika kau ibuku pasti kau sudah tua dan renta...”
Dayang Sumbi     : “ aku memang ibumu sangkuriang....”
Jaka     : sudahlah...aku tak ingin terus berdebat denganmu....Aku pergu dulu...”
Dayang sumbi pun mulai merasa yakin bahwa jaka adalah Sangkuriang, anaknya yang pergi meninggalkanya dua puluh tahun yang lalu.Dayang sumbi  merasa bahagia karena telah bertemu dengan anaknya yang telah lama terpisah Namun,anak yang dia cintainya itu akan menikahinya segera mukin.ia pun mencari akal agar rencana pernikahanya itu batal.
Dayang Sumbi    : “Sangkuriang...!!”
Jaka    : “Aku bukan sangkuriang, aku adalah jaka calon suamimu...”
Dayang Sumbi    :  “terserahlah ...kalau kamu masih berisikeras untuk menikahiku maka aku bersedia menikah denganmu tapi dengan dua syarat...”
Jaka    : “Apakah syaratmu itu dayang sumbi...??”
Dayang Sumbi    :”Aku ingin engkau membuatkan aku sebuah danau dan sebuah perahu di dalamnya, tetapi semua itu harus kau selesaikan sebelum matahari  menyingsing di ufuk timur...”
Jaka    : “Baiklah ,demi rasa cintaku pada mu aku menyanggupi semua perintahmu...”
Dayang Sumbi yakin bahwa sangkuriang tidak akan bisa menyelesaikan syarat yang ia berikan .Karena secara akal manusia syarat yang ia berikan tidak akan mungkin selesai dalam waktu semalam .
Di lain tempat ,Nampaknya Sangkuriang sedang mencoba untuk memenuhi syarat Dayang Sumbi untuknya .Dengan kekuatan cinta dan kesaktianya , sangkuringpun segera memanggil dan menggerakan seluruh pasukanya  yang berupa mahluk –mahluk halus untuk membantu menyelesaikan tugasnya.

Jaka     :” Wahai para makhluk-makhluk sakti berkumpullah...”
Jin     : “ Ada apa gerangan tuanku,hingga tuan memanggil kami..??”
Jaka     : “ Aku mempunyai tugas untuk kalian yang harus kalian selesaikan malam ini juga sebelum matahari terbit...”
Jin     : “ Apakah itu tuanku??”
Jaka     : “ Bantulah aku untuk membuat sebuah danau dan sebuah perahu..”
Jin     : “ Baiklah tuan,akan segera kami laksanakan..”
Jaka     : (memberi instruktur)

Dengan segala kesaktian dan sihir dari jin-jin dan makhluk halus tersebut, maka mulailah mereka berkerja membuat danau dan sebuah kapal.sementara itu Dayang Sumbi datang mengintip karena merasa penasaran, dan begitu terkejutnya ia setelah melihat sangkuriang yang sedang bekerja bersama jin-jin  gaib asuhannya.       
Dayang Sumbi     : “ Wah,ternyata ia sangat sakti, bagaimana ini.Tidak lama lagi syarat yang aku berikan akan selesai..saya tidak mungkin menikah dengan anakku.saya harus meminta bantuan warga..”
Kemudian Dayang Sumbi bergegas ke pemukiman warga dani meminta bantuan.
Dayang Sumbi     : Hei,bisakah kalian membantuku?
Warga     : Apa yang kami bisa bantu?
Dayang Sumbi     : Aku ingin kalian membantuku membuat seolah-olah hari ini sudah fajar untuk mencegah anakku mengawini ku..
Warga     : “Ia, apa yang akan kita lakukan?
Dayang Sumbi     : “ Kita mebentangkan kain sutra merah dan menumbuk padi seolah-olah hari telah pagi.”
Warga     : Baiklah,,kalau begitu mari kita kerjakan..

Warga pun menggelar kain sutra berwarna merah di arah sebelah timur tempat sangkuriang dan pasukannya bekerja.Tak berapa lama setelah kain sutra hasil tenunan Dayang Sumbi di gelar, tampak lah cahaya berwarna kemerahan di arah timur sehingga seolah-olah hari sudah pagi.Ayam jantan pun mulai berkokok saling bersahut-sahutan. Para makhluk halus yang melihat cahaya merah dan mendengar suara ayam berkokok mengira hari sudah pagi.Mereka pun segera melarikan diri dan meninggalkan perahu yang hampir selesai.    

Jin     : Maaf  tuan, sepertinya hari akan pagi, kami harus pergi sebelum matahari mengenai tubuh kami.”
Jaka     : Tapi, sedikit lagi pekerjaan kita selesai.
Jin    : Maaf  tuan,kami tidak bisa...ayo temen-temen kita pergi sebelum matahari terbit 
Jaka     : Tunggu..(marah) Dayang Sumbi...apa maumu..awas kau (menjebolkan bendungan dan menendang perahu yang hampir selasai)

Saat mengetahui dirinya di perdaya oleh Dayang Sumbi, sangkuriang menjadi murka.Dengan ke saktiannya,ia menjebol bendungan yang sudah di buat bersama pasukanya, sehingga terjadilah banjir besar.Kemudian ia menendang perahu yang hampir selesai hingga terbang melayang dan jauh menelungkup.Konon,perahu itu kemudian menjelma menjadi sebuah gunung.
















Definisi Teater

Posted on 22 April 2009 by mbahbrata
 
1. DefinisiTeater
Teater berasal dari kata Yunani, “theatron” (bahasa Inggris, Seeing Place) yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya, dalam pengertian lebih luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dengan demikian, dalam rumusan sederhana teater adalah pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya. Teater dapat dikatakan sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah, seperti misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu, bermain tokohg-tokohgan, dan lain sebagainya. Selain itu, teater merupakan manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual. Misalnya, upacara adat maupun upacara kenegaraan, keduanya memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis.
Berdasarkan paparan di atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa terjadi. Tetapi batasan tentang teater dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: “tidak ada teater tanpa aktor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri penonton, serta laku di dalamnya merupakan realitas fiktif”, (Harymawan, 1993).
Kata “drama” juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani Kuno (800-277 SM). Hubungan kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama lebih identik sebagai teks atau naskah atau lakon atau karya sastra (Bakdi Soemanto, 2001).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan langsung dengan pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan. Jadi, teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton. Jika “drama” adalah lakon dan “teater” adalah pertunjukan maka “drama” merupakan bagian atau salah satu unsur dari “teater”.
Dengan kata lain, secara khusus teater mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan dalam seni pertunjukan (to act) sehingga tindaktanduk pemain di atas pentas disebut acting. Istilah acting diambil dari kata Yunani “dran” yang berarti, berbuat, berlaku, atau beraksi. Karena aktivitas beraksi ini maka para pemain pria dalam teater disebut actor dan pemain wanita disebut actress (Harymawan, 1993).
Meskipun istilah teater sekarang lebih umum digunakan tetapi sebelum itu istilah drama lebih populer sehingga pertunjukan teater di atas panggung disebut sebagai pentas drama. Hal ini menandakan digunakannya naskah lakon yang biasa disebut sebagai karya sastra drama dalam pertujukan teater. Di Indonesia, pada tahun 1920-an, belum muncul istilah teater. Yang ada adalah sandiwara atau tonil (dari bahasa Belanda: Het Toneel). Istilah Sandiwara konon dikemukakan oleh Sri Paduka Mangkunegoro VII dari Surakarta. Kata sandiwara berasal dari bahasa Jawa “sandi” berarti “rahasia”, dan “wara” atau “warah” yang berarti, “pengajaran”. Menurut Ki Hajar Dewantara “sandiwara” berarti
“pengajaran yang dilakukan dengan perlambang” (Harymawan, 1993).
Rombongan teater pada masa itu menggunakan nama Sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama. Sampai pada Zaman Jepang dan permulaan Zaman Kemerdekaan, istilah sandiwara masih sangat populer. Istilah teater bagi masyarakat Indonesia baru dikenal setelah Zaman Kemerdekaan (Kasim Achmad, 2006).
Keterikatan antara teater dan drama sangat kuat. Teater tidak mungkin dipentaskan tanpa lakon (drama). Oleh karena itu pula dramaturgi menjadi bagian penting dari seni teater. Dramaturgi berasal dari bahasa Inggris dramaturgy yang berarti seni atau tekhnik penulisan drama dan penyajiannya dalam bentuk teater. Berdasar pengertian ini, maka dramaturgi membahas proses penciptaan teater mulai dari penulisan naskah hingga pementasannya. Harymawan (1993) menyebutkan tahapan dasar untuk mempelajari dramaturgi yang disebut dengan formula dramaturgi. Formula ini disebut dengan fromula 4 M yang terdiri dari, menghayalkan, menuliskan, memainkan, dan menyaksikan.
M1 atau menghayal, dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang karena menemukan sesuatu gagasan yang merangsang daya cipta. Gagasan itu timbul karena perhatian ditujukan pada suatu persitiwa baik yang disaksikan, didengar maupun dibaca dari literatur tertentu. Bisa juga gagasan itu timbul karena perhatian ditujukan pada kehidupan seseorang. Gagasan atau daya cipta tersebut kemudian diwujudkan ke dalam besaran cerita yang pada akhirnya berkembang menjadi sebuah lakon untuk dipentaskan.
M2 atau menulis, adalah proses seleksi atau pemilihan situasi yang harus dihidupkan begi keseluruhan lakon oleh pengarang. Dalam sebuah lakon, situasi merupakan kunci aksi. Setelah menemukan kunci aksi ini, pengarang mulai mengatur dan menyusun kembali situasi dan peristiwa menjadi pola lakon tertentu. Di sini seorang pengarang memiliki kisah untuk diceritakan, kesan untuk digambarkan, suasana hati para
tokoh untuk diciptakan, dan semua unsur pembentuk lakon untuk dikomunikasikan.
M3 atau memainkan, merupakan proses para aktor memainkan kisah lakon di atas pentas. Tugas aktor dalam hal ini adalah mengkomunikasikan ide serta gagasan pengarang secara hidup kepada penonton. Proses ini melibatkan banyak orang yaitu, sutradara sebagai penafsir pertama ide dan gagasan pengarang, aktor sebagai komunitakor, penata artsitik sebagai orang yang mewujudkan ide dan gagasan secara visual serta penonton sebagai komunikan.
M4 atau menyaksikan, merupakan proses penerimaan dan penyerapan informasi atau pesan yang disajikan oleh para pemain di atas pentas oleh para penonton. Pementasan teater dapat dikatakan berhasil jika pesan yang hendak disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penonton. Penonton pergi menyaksikan pertunjukan dengan maksud pertama untuk memperoleh kepuasan atas kebutuhan dan keinginannya
terhadap tontonan tersebut.
Formula dramaturgi seperti disebutkan di atas merupakan tahap mendasar yang harus dipahami dan dilakukan oleh para pelaku teater. Jika salah satu tahap dan unsur yang ada dalam setiap tahapan diabaikan, maka pertunjukan yang digelar bisa dipastikan kurang sempurna. Oleh karena itu, pemahaman dasar formula dramaturgi dapat dijadikan acuan proses penciptaan karya seni teater.
2. Sejarah Singkat Teater
2.1 Teater Barat
2.1.1 Asal Mula Teater
Waktu dan tempat pertunjukan teater yang pertama kali dimulai tidak diketahui. Adapun yang dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mulanya. Di antaranya teori tentang asal mula teater adalah sebagai berikut.
• Berasal dari upacara agama primitif. Unsur cerita ditambahkan pada upacara semacam itu yang akhirnya berkembang menjadi pertunjukan teater. Meskipun upacara agama telah lama ditinggalkan, tapi teater ini hidup terus hingga sekarang.
• Berasal dari nyanyian untuk menghormati seorang pahlawan di kuburannya. Dalam acara ini seseorang mengisahkan riwayat hidup sang pahlawan yang lama kelamaan diperagakan dalam bentuk teater.
• Berasal dari kegemaran manusia mendengarkan cerita. Cerita itu kemudian juga dibuat dalam bentuk teater (kisah perburuan, kepahlawanan, tokoh, dan lain sebagainya).
Rendra dalam Seni Drama Untuk Remaja (1993), menyebutkan bahwa naskah teater tertua di dunia yang pernah ditemukan ditulis seorang pendeta Mesir, I Kher-nefert, di zaman peradaban Mesir Kuno kira-kira 2000 tahun sebelum tarikh Masehi. Pada zaman itu peradaban Mesir Kuno sudah maju. Mereka sudah bisa membuat piramida, sudah mengerti irigasi, sudah bisa membuat kalender, sudah mengenal ilmu bedah, dan juga sudah mengenal tulis menulis.

2.1.2 Teater Yunani Klasik
Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 tahun yang lalu. Teater ini dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah lingkaran dengan tempat duduk penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut amphitheater (Jakob Soemardjo, 1984). Ribuan orang mengunjungi amphitheater untuk menonton teater-teater, dan hadiah diberikan bagi teater terbaik. Naskah lakon teater Yunani merupakan naskah lakon teater pertama yang menciptakan dialog diantara para karakternya. Ciri-ciri khusus pertunjukan teater pada masa Yunani Kuno adalah:
• Pertunjukan dilakukan di amphitheater.
• Sudah menggunakan naskah lakon.
• Seluruh pemainnya pria bahkan tokoh wanitanya dimainkan pria dan memakai topeng karena setiap pemain memerankan lebih dari satu tokoh.
• Cerita yang dimainkan adalah tragedi yang membuat penonton tegang, takut, dan kasihan serta cerita komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik tokoh terkenal pada waktu itu.
• Selain pemeran utama juga ada pemain khusus untuk kelompok koor (penyanyi), penari, dan narator (pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan).
Teatron pada zaman Yunani
2.1.3 Teater Romawi Klasik
Setelah tahun 200 Sebelum Masehi kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke Roma, begitu juga Teater. Namun mutu teater Romawi tak lebih baik daripada teater Yunani. Teater Romawi menjadi penting karena pengaruhnya kelak pada Zaman Renaissance. Teater pertama kali dipertunjukkan di kota Roma pada tahun 240 SM (Brockett, 1964).
Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani. Teater Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani. Namun demikian teater Romawi pun memiliki kebaruan-kebaruan dalam penggarapan dan penikmatan yang asli dimiliki oleh masyarakat
Romawi dengan ciri-ciri sebagi berikut.
• Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan.
• Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita tetapi juga menjadi ilustrasi cerita.
• Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah.
• Karakteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang tua yang bermasalah dengan anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua dan lain sebagainya.
2.1.4 Teater Abad Pertengahan
Dalam tahun 1400-an dan 1500-an, banyak kota di Eropa mementaskan drama untuk merayakan hari-hari besar umat Kristen. Drama-drama dibuat berdasarkan cerita-cerita Alkitab dan dipertunjukkan di atas kereta, yang disebut pageant, dan ditarik keliling kota. Bahkan kini pertunjukan jalan dan prosesi penuh warna diselenggarakan di seluruh dunia untuk merayakan berbagai hari besar keagamaan.
Para pemain drama pageant menggunakan tempat di bawah kereta untuk menyembunyikan peralatan. Peralatan ini digunakan untuk efek tipuan, seperti menurunkan seorang aktor dari atas ke panggung. Para pemain pegeant memainkan satu adegan dari kisah dalam Alkitab, lalu berjalan lagi. Pageant lain dari aktor-aktor lain untuk adegan berikutnya, menggantikannya. Aktor-aktor pageant seringkali adalah para perajin setempat yang memainkan adegan yag menunjukan keahlian mereka. Orang berkerumun untuk menyaksikan drama pageant religius di Eropa. drama ini populer karena pemainnya berbicara dalam bahasa sehari-hari, bukan bahasa Latin yang merupakan bahasa resmi gereja-gereja Kristen (Wisnuwardhono, 2002).
Ciri-ciri teater abad Pertengahan adalah sebagai berikut:
• Drama dimainkan oleh aktor-aktor yang belajar di universitas sehingga dikaitkan dengan masalah filsafat dan agama.
• Aktor bermain di panggung di atas kereta yang bisa dibawa berkeliling menyusuri jalanan.
• Drama banyak disisipi cerita kepahlawanan yang dibumbui cerita percintaan.
• Drama dimainkan di tempat umum dengan memungut bayaran.
• Drama tidak memiliki nama pengarang.

2.1.5 Renaissance
Abad 17 memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kebudayaan Barat. Sejarah abad 15 dan 16 ditentukan oleh penemuanpenemuan penting yaitu mesin, kompas, dan mesin cetak. Semangat baru muncul untuk menyelidiki kebudayaan Yunani dan Romawi klasik. Semangat ini disebut semangat Renaissance yang berasal dari kata “renaitre” yang berarti kelahiran kembali manusia untuk mendapatkan semangat hidup baru. Gerakan yang menyelidiki semangat ini disebut gerakan humanisme.
Pusat-pusat aktivitas teater di Italia adalah istana-istana dan akademi. Di gedung-gedung teater milik para bangsawan inilah dipentaskan naskah-naskah yang meniru drama-drama klasik. Para aktor kebanyakan pegawai-pegawai istana dan pertunjukan diselenggarakan dalam pesta-pesta istana.
Ada tiga jenis drama yang dikembangkan, yaitu tragedi, komedi, dan pastoral atau drama yang membawakan kisah-kisah percintaan antara dewa-dewa dengan para gembala di daerah pedesaan. Namun nilai seni ketiganya masih rendah. Drama dilangsungkan dengan mengikuti struktur yang ada. Meskipun demikian gerakan mereka
memiliki arti penting karena Eropa menjadi mengenal drama yang jelas struktur dan bentuknya.
Ciri-ciri teater Zaman Renaissance yakni sebagai berikut.
• Naskah lakon yang dipertunjukkan meniru teater Zaman Yunani klasik.
• Cerita bertema mitologi atau kehidupan sehari-hari.
• Tata busana dan seting yang dipergunakan sangat inovatif.
• Pelaksanaan bentuk teater diatur oleh kerajaan maupun universitas.
• Menggunakan panggung proscenium yaitu bentuk panggung yang memisahkan area panggung dengan penonton.
• Pada zaman ini juga melahirkan satu bentuk teater yang disebut commedia dell’arte. Merupakan bentuk teater rakyat Italia yang berkembang di luar lingkungan istana dan akademisi. Pada tahun 1575 bentuk ini sudah populer di Italia. Kemudian menyebar luas di Eropa dan mempengaruhi semua bentuk komedi yang diciptakan pada tahun 1600.
Ciri khas commedia dell’arte adalah:
Para pemain dibebaskan berimprovisasi mengikuti jalannya cerita dan dituntut memiliki pengetahuan luas yang dapat mendukung permainan improvisasinya.
• Menggunakan naskah lakon yang berisi garis besar cerita.
• Cerita yang dimainkan bersumber pada cerita yang diceritakan secara turun menurun.
• Cerita terdiri dari tiga babak didahului prolog panjang. Plot cerita berlangsung dalam suasana adegan lucu.
• Peristiwa cerita berlangsung dan berpindah secara cepat.
• Terdapat tiga tokoh yang selalu muncul, yaitu tokoh penguasa, tokoh penggoda, dan tokoh pembantu.
• Tempat pertunjukannya di lapangan kota dan panggungpanggung sederhana.
• Setting panggung sederhana, yaitu rumah, jalan, dan lapangan.

Artikel kesehatan

             Artikel tentang Kesehatan Artikel tentang kesehatan adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan dewasa ini. Informasi mengenai tips pengobatan,baik medis maupun terapi alternatif dan pengobatan tradisional merupakan hal penting yang patut untuk diketahui,belum lagi mengenai informasi berbagai macam penyakit beserta pantangannya yang harus di hindari,kemudian ada lagi artikel tentang kesehatan mengenai gejala dan penyebab suatu penyakit yang di ikuti dengan cara pencegahannya. Semua hal di atas adalah berguna manakala kita sedang mengumpulkan materi untuk pembuatan kliping atau tugas sekolah maupun pengumpulan bahan untuk skripsi,namun tak sedikit pula kita menggunakan informasi tersebut ketika kita sedang sakit dan ingin mencari pengobatan yang terbaik untuk kita maupun orang yang kita sayangi. Berangkat dari hal tersebut di atas,saya mencoba untuk mengumpulkan informasi dasar tersebut yang saya ambil dari sumber-sumber yang kompeten sebagai referensi saja agar kita semua lebih sadar akan pentingnya kesehatan kita,karena kesehatan adalah anugerah Tuhan yang patut kita syukuri.

IBU

 Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia. Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah. Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa. Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista. Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasamerestui dan memberkatinya. Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian. Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonandan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.Penuh cinta dan kedamaian.